Sudah Diliat..

Jumat, 30 September 2011

Masalah Di Lingkungan Sekitar


PERMASALAHAN

1.    Pengangguran
2.    Jenis2 Pengangguran
3.    Faktor2 yang Menyebabkan Pengangguran
4.    Dampak Pengangguran
5.    Pemecahan  Masalah Pengangguran
6.    Referensi


1. Pengangguran
          Pengangguran adalah seseorang yang tergolong angkatan kerja dan ingin mendapat pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Masalah pengangguran yang menyebabkan tingkat pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat tidak mencapai potensi maksimal yaitu masalah pokok makro ekonomi yang paling utama.

2. Jenis-jenis Pengangguran
          Berdasarkan pengertian diatas, maka pengangguran dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu :
- Pengangguran Terselubung (Disguissed Unemployment)
Tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
- Setengah Menganggur (Under Unemployment)
Tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.

- Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)
          Tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.

3. Faktor-faktor yang Menyebabkan Pengangguran
a. Besarnya angkatan kerja tidak seimbang   dengan kesempatan kerja yang tersedia.
b. Struktur lapangan kerja tidak seimbang. Belum tentu terjadi kesesuaian antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia. Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan sebagian tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia.
c. Meningkatnya peranan dan aspirasi angkatan kerja wanita dalam seluruh struktur angkatan kerja indonesia
d. Penyediaan dan pemanfaatan tenaga kerja antar daerah tidak seimbang. Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu negara ke negara lainnya.
4. Dampak Pengangguran
 a. Pendapatan per kapita
          Orang menganggur berarti tidak memiliki penghasilan sehingga hidupnya bergantung pada orang lain yang bekerja. Dampaknya terjadi penurunan pendapatan perkapita. Bila tingkat pengangguran tinggi maka pendapatan per kapita akan menurun dan sebaliknya bila pengangguran itu rendah maka pendapatan per kapita akan meningkat.

b. Pendapatan Negara
          Orang bekerja akan mendapat balas jasa berupa upah/gaji. Bagi orang yang bekerja dan berpenghasilan diwajibkan untuk membayar pajak. Pajak berupa pajak penghasilan akan berpengaruh naik turunnya pendapatan Negara. Jika banyak yang menganggur maka pendapatan Negara akan menurun karena jumlah orang yang membayar pajak penghasilan berkurang.
c. Beban psikologis
          Semakin lama seseorang menganggur semakin besar beban psikologis yang ditanggungnya. Seseorang yang tidak memiliki pekerjaan dalam jangka waktu yang lama akan merasa tertekan, rendah diri karena statusnya yang tidak jelas.
  d. Biaya sosial
Tingkat pengangguran yang tinggi akan berpengaruh terhadap biaya sosial yang dikeluarkan. Biaya sosial mencakup biaya pelatihan, biaya pengadaan, biaya keamanan sebagai akibat kecenderungan meningkatnya tindak kriminalitas.

5. Pemecahan Masalah Pengangguran
a. Pengembangan Informasi Pasar Kerja (labor market information).
Langkah ini dimaksudkan untuk mendukung perencanaan tenaga kerja yang tepat. Berhasil atau tidaknya suatu program yang dilaksanakan sangat tergantung dari ketersediaan informasi yang cepat dan valid.
b. Reformasi Pelatihan Kerja (training reforms).
Reformasi pelatihan bertujuan untuk menyediakan tenaga kerja yang lebih terampil, berpendidikan lebih tinggi dan fleksibel sesuai dengan kebutuhan pasar kerja serta meningkatkan produktivitas tenaga kerja agar hasil kerja atau produksi dapat bersaing dipasar global.

c. Pengembangan dan bimbingan usaha secara mandiri.
Strategi ini merupakan upaya untuk mengurangi pengangguran terdidik baik di kota maupun di pedesaan melalui pembentukan kelompok-kelompok usaha kecil dengan fasilitasi dari pemerintah. Kelompok-kelompok usaha ini perlu dibimbing dan difasilitasi baik dari segi ketrampilan berwirausaha, pendanaan, manajemen usaha, sampai dengan pemasaran dari produk atau jasa yang dihasilkan. d. Pengembangan usaha informal keluarga. Upaya ini dapat dilakukan dengan mendorong para pencari kerja terdidik untuk melanjutkan usaha informal dilingkungan keluarganya.
Dengan memberi bekal tambahan latihan ketrampilan berwirausaha, mereka akan dapat mengembangkan, memodernisasi dan menjalankan usaha informal keluarganya dengan baik. Pengembangan usaha informal keluarga diarahkan untuk dapat memanfaatkan potensi daerah setempat dan diarahkan untuk mampu menyerap jumlah tenaga kerja yang lebih banyak.

e. Penempatan tenaga kerja secara langsung di pasar kerja.
Strategi penempatan bagi para pencari kerja atau pengangguran dilaksanakan melalui sistem informasi pasar kerja dan bursa tenaga kerja terpadu. Dengan pengembangan sistem informasi yang baik, maka setiap kebutuhan tenaga kerja di pasar kerja akan dapat terdeteksi secara cepat dan tepat.

f. Penempatan tenaga kerja Indonesia ke luar negeri.
Upaya ini juga ditujukan untuk mengurangi jumlah pengangguran yang ada, karena terbatasnya lapangan kerja di dalam negeri. Penempatan tenaga kerja ke luar negeri lebih diprioritaskan bagi tenaga kerja profesional, mempunyai kualifikasi ketrampilan dan pendidikan yang sesuai dengan tuntutan tugas yang ada di luar negeri.

g. Pengembangan usaha agro-bisnis di pedesaan.
Upaya ini juga ditujukan untuk mengurangi pengangguran yang diarahkan untuk masyarakat pedesaan. Meskipun lahan pertanian jumlahnya terbatas dan jenis pekerjaan di sektor pertanian sifatnya musiman, tetapi perluasan kesempatan kerja pada sektor ini masih sangat dibutuhkan. Dengan pengembangan usaha agrobisnis di pedesaan, akan muncul unit-unit ekonomi yang mampu berdiri sendiri dan menjadi kekuatan perekonomian masyarakat pedesaan sehingga mereka tidak lagi mencari pekerjaan di perkotaan.


6. Referensi
          a. Murti. (murti.staff.gunadarma.ac.id). Pengangguran dan Kemiskinan.
          b. Tarwaka. 2008. Pemecahan Masalah Pengangguran. (http://safelindo.blogspot.com/2008/11/pemecahan-masalah-pengangguran.html , diakses 30 November 2008).

Sabtu, 24 September 2011

hiii

Halooo semua..
seneng dee bisa gabung di blogspot..
smoga banyak manfaat yaa..  :D