PERMASALAHAN
1.
Pengangguran
2.
Jenis2
Pengangguran
3.
Faktor2
yang Menyebabkan Pengangguran
4.
Dampak
Pengangguran
5.
Pemecahan Masalah Pengangguran
6.
Referensi
1. Pengangguran
Pengangguran adalah seseorang yang
tergolong angkatan kerja dan ingin mendapat pekerjaan tetapi belum dapat
memperolehnya. Masalah pengangguran yang menyebabkan tingkat pendapatan
nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat tidak mencapai potensi maksimal
yaitu masalah pokok makro ekonomi yang paling utama.
2. Jenis-jenis Pengangguran
Berdasarkan pengertian diatas, maka
pengangguran dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu :
- Pengangguran Terselubung
(Disguissed Unemployment)
Tenaga kerja
yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
- Setengah Menganggur (Under Unemployment)
Tenaga kerja yang tidak
bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga
kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari
35 jam selama seminggu.
- Pengangguran Terbuka (Open
Unemployment)
Tenaga kerja yang sungguh-sungguh
tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang
belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
3. Faktor-faktor yang Menyebabkan
Pengangguran
a. Besarnya
angkatan kerja tidak seimbang dengan
kesempatan kerja yang tersedia.
b. Struktur
lapangan kerja tidak seimbang. Belum tentu terjadi kesesuaian antara tingkat
pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia. Ketidakseimbangan tersebut
mengakibatkan sebagian tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan
kerja yang tersedia.
c.
Meningkatnya peranan dan aspirasi angkatan kerja wanita dalam seluruh struktur
angkatan kerja indonesia
d.
Penyediaan dan pemanfaatan tenaga kerja antar daerah tidak seimbang. Jumlah
angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja,
sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut
dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain,
bahkan dari suatu negara ke negara lainnya.
4. Dampak Pengangguran
a. Pendapatan per kapita
Orang menganggur berarti tidak
memiliki penghasilan sehingga hidupnya bergantung pada orang lain yang bekerja.
Dampaknya terjadi penurunan pendapatan perkapita. Bila tingkat pengangguran
tinggi maka pendapatan per kapita akan menurun dan sebaliknya bila pengangguran
itu rendah maka pendapatan per kapita akan meningkat.
b. Pendapatan Negara
Orang bekerja akan mendapat balas jasa
berupa upah/gaji. Bagi orang yang bekerja dan berpenghasilan diwajibkan untuk
membayar pajak. Pajak berupa pajak penghasilan akan berpengaruh naik turunnya
pendapatan Negara. Jika banyak yang menganggur maka pendapatan Negara akan
menurun karena jumlah orang yang membayar pajak penghasilan berkurang.
c. Beban
psikologis
Semakin lama seseorang menganggur
semakin besar beban psikologis yang ditanggungnya. Seseorang yang tidak
memiliki pekerjaan dalam jangka waktu yang lama akan merasa tertekan, rendah
diri karena statusnya yang tidak jelas.
d.
Biaya sosial
Tingkat pengangguran yang tinggi akan berpengaruh terhadap
biaya sosial yang dikeluarkan. Biaya sosial mencakup biaya pelatihan, biaya
pengadaan, biaya keamanan sebagai akibat kecenderungan meningkatnya tindak
kriminalitas.
5. Pemecahan Masalah Pengangguran
a. Pengembangan Informasi Pasar Kerja
(labor market information).
Langkah ini dimaksudkan untuk mendukung perencanaan tenaga
kerja yang tepat. Berhasil atau tidaknya suatu program yang dilaksanakan sangat
tergantung dari ketersediaan informasi yang cepat dan valid.
b. Reformasi Pelatihan Kerja
(training reforms).
Reformasi pelatihan
bertujuan untuk menyediakan tenaga kerja yang lebih terampil, berpendidikan
lebih tinggi dan fleksibel sesuai dengan kebutuhan pasar kerja serta
meningkatkan produktivitas tenaga kerja agar hasil kerja atau produksi dapat
bersaing dipasar global.
c. Pengembangan dan bimbingan usaha
secara mandiri.
Strategi ini merupakan
upaya untuk mengurangi pengangguran terdidik baik di kota maupun di pedesaan
melalui pembentukan kelompok-kelompok usaha kecil dengan fasilitasi dari
pemerintah. Kelompok-kelompok usaha ini perlu dibimbing dan difasilitasi baik
dari segi ketrampilan berwirausaha, pendanaan, manajemen usaha, sampai dengan
pemasaran dari produk atau jasa yang dihasilkan. d. Pengembangan usaha informal keluarga. Upaya ini dapat dilakukan dengan
mendorong para pencari kerja terdidik untuk melanjutkan usaha informal
dilingkungan keluarganya.
Dengan memberi bekal tambahan latihan
ketrampilan berwirausaha, mereka akan dapat mengembangkan, memodernisasi dan
menjalankan usaha informal keluarganya dengan baik. Pengembangan usaha informal
keluarga diarahkan untuk dapat memanfaatkan potensi daerah setempat dan
diarahkan untuk mampu menyerap jumlah tenaga kerja yang lebih banyak.
e. Penempatan tenaga kerja secara
langsung di pasar kerja.
Strategi penempatan
bagi para pencari kerja atau pengangguran dilaksanakan melalui sistem informasi
pasar kerja dan bursa tenaga kerja terpadu. Dengan pengembangan sistem
informasi yang baik, maka setiap kebutuhan tenaga kerja di pasar kerja akan
dapat terdeteksi secara cepat dan tepat.
f. Penempatan tenaga kerja Indonesia
ke luar negeri.
Upaya ini juga
ditujukan untuk mengurangi jumlah pengangguran yang ada, karena terbatasnya
lapangan kerja di dalam negeri. Penempatan tenaga kerja ke luar negeri lebih
diprioritaskan bagi tenaga kerja profesional, mempunyai kualifikasi ketrampilan
dan pendidikan yang sesuai dengan tuntutan tugas yang ada di luar negeri.
g. Pengembangan usaha agro-bisnis di
pedesaan.
Upaya ini juga
ditujukan untuk mengurangi pengangguran yang diarahkan untuk masyarakat
pedesaan. Meskipun lahan pertanian jumlahnya terbatas dan jenis pekerjaan di
sektor pertanian sifatnya musiman, tetapi perluasan kesempatan kerja pada
sektor ini masih sangat dibutuhkan. Dengan pengembangan usaha agrobisnis di
pedesaan, akan muncul unit-unit ekonomi yang mampu berdiri sendiri dan menjadi
kekuatan perekonomian masyarakat pedesaan sehingga mereka tidak lagi mencari
pekerjaan di perkotaan.
6. Referensi
a. Murti. (murti.staff.gunadarma.ac.id).
Pengangguran dan Kemiskinan.
b. Tarwaka. 2008. Pemecahan Masalah Pengangguran. (http://safelindo.blogspot.com/2008/11/pemecahan-masalah-pengangguran.html , diakses 30 November 2008).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar