Sudah Diliat..

Kamis, 26 April 2012

TUGAS IBD KE- 2

TUGAS ILMU BUDAYA DASAR KE 2 
( MEWAWANCARAI MASYARAKAT YANG BERPRODUKSI DI PASAR TANAH ABANG)


PEDOMAN PERTANYAAN INDIVIDU

Daftar Pertanyaan:
                                     
1.      Nama                                      Diana Dewi
2.      Daerah Asal                            :  Jakarta
3.      Jenis Usaha/ Kegiatan              :  Toko Baju Muslimah           
4.      Alamat                                    :  Jln. Cempaka Raya
Kelurahan                                :  Kel. Duren Sawit Kec. Duren Sawit
Rt /Rw                                     :  5/2
Nomer Rumah                         :  -

5.      Awal kedatangan ke Pasar Tanah Abang?
Awal mula berdagang Baju Muslimah di pasar ini adalah membantu ibunya berjualan ditoko. Pada saat itu ibunya hanya mempunyai 1 kios saja, tetapi beberapa tahun kemudian tokonya sudah berkembang dan memiliki tidak kurang dari 7 buah toko di Pasar Tanah Abang.

6.      Alasan usaha?
Selain karena alasan membantu orang tua, ia pun mempunyai rasa berwirausaha yang kuat. Semenjak diperkenalkan oleh ibunya tentang berjualan baju, ia pun merasa sangat ingin membuka usaha sendiri untuk membantu orang tua dan masa depannya kelak.

7.      Peran dalam kegiatan usaha?
Dulunya ia dan ibunya hanya sebagai pedagang baju kecil-kecilan, namun saat ini tokonya sudah berkembang pesat mempunyai pelanggan tetap dari dalam maupun luar negeri. Dan ia sekarang sudah mempunyai toko sendiri, sekarang ia yang mengatur pesanan pelanggan dan mengelola keuangan tokonya..

8.      Hubungan dengan masyarakat satu daerah?
-

9.      Bagaimana kekerabatan/hubungan dengan para pekerja?
Bu Dewi terkenal ramah tidak Cuma kepada pelanggan/pembeli, tetapi ia juga ramah kepada para pegawainya dan juga penghuni toko lain disekitarnya.

10.  Apa rencana usaha ini kedepannya?
Rencananya
adalah ingin membuka cabang didaerah lain seperti di Bandung atau kota-kota lain untuk memajukan usahanya.



Hari yang cerah. Kita berencana berangkat jam 9 dari pintu tol Bekasi Timur. Saya, Anggi dan Dani naik Bus Mayasari Bhakti jurusan Tanah Abang. Saat kita naik, bus sudah ramai karena kita pergi pas hari senin saat orang-orang melakukan rutinitasnya. Terpaksa kita berebut tempat duduk dengan penumpang yang lain, sampai-sampai kita mendapat tempat duduk dimana supir biasanya istirahat, ya, tidak ada busa senderannya pun hanya kaca bus itu.. Kira-kita 1 jam setelah itu kita sudah sampai di Pasar Tanah Abang. Kita berjalan lewat pintu samping yang sempit, karena dari tempat berhentinya bus tadi, jalan inilah yang lebih cepat dibanding lewat pintu utama. Setibanya didalam saya sedikit berdecak kagum, karena memang baru pertamakali saya kemari. Semula saya tidak percaya apa yang sudah dituliskan tentang Tanah Abang oleh banyak orang, tetapi setelah melihatnya sendiri saya percaya bahwa memang Pasar Tanah Abang ini memang berbeda dengan pasar-pasar yang lain. Sungguh menakjubkan.

Singkat cerita, ditengah jalan kita bertemu dengan sepasang pria dan wanita sedang duduk didepan tokonya. Belakangan diketahui bahwa meraka adalah suami istri pemilik 7 buah toko di Pasar ini. Setelah sedikit basa-basi saya tertarik untuk mewawancarai mereka. Pak Arif dan Ibu Dewi adalah pemilik toko tersebut, tokonya diberi nama “AIRIN” sesuai nama putrid mereka. Mereka sudah lebih dari 7 tahun berjualan baju di Tanah Abang ini, mereka mempunyai 13 pegawai yang kesemuanya adalah wanita. Ibu Dewi adalah orang Jakarta asli, pertama kali ia menginjakkan kaki di Tanah Abang ini hanyalah sekedar membantu orang tua berjualan yang pada akhirnya setelah Bu Dewi bisa mengurus toko sendiri, orang tuanya dengan senang hati menyerahkan toko tersebut untuk dikelola Bu Dewi dan Suami. Di toko tersebut hanya khusus menjual pakaian muslim bagi wanita, selain dijual dengan eceran, ternyata toko AIRIN sudah mempunyai pelanggan tetap didalam dan diluar negeri. Dari dalam negeri misalnya, ia biasa mengirim koleksi baju-bajunya ke Balikpapan, Medan, hingga Surabaya. Ia juga setiap sebulan sekali mengekspor pakaianya ke Thailand, Malaysia, dan lain-lain. Memang koleksi baju-baju ditoko AIRIN memang bagus dan terlihat beda dengan toko lain, harganya pun bersaing. Pantas saja toko ini mempunyai omzet sebesar 300 juta per bulan. Luar biasa..

Di akhir wawancara, saya menyempatkan berfoto didepan toko AIRIN. Sepintas memang terlihat kecil, tapi itu baru satu toko masih ada 6 toko lagi yang tersebar di pasar ini. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Pak Arif dan Ibu Dewi yang telah dengan suka rela menyempatkan waktunya untuk diwawancarai dan atas ilmu dan pengalaman yang telah diberikan kepada kita bertiga. Terima kasih..


foto detik-detik di Pasar Tanah Abang :

 

 




link : http://www.gunadarma.ac.id/