TUGAS ILMU BUDAYA DASAR KE 2
( MEWAWANCARAI MASYARAKAT YANG BERPRODUKSI DI PASAR TANAH ABANG)
PEDOMAN PERTANYAAN INDIVIDU
Daftar Pertanyaan:
1.
Nama : Diana Dewi
2.
Daerah
Asal :
Jakarta
3.
Jenis
Usaha/ Kegiatan : Toko Baju Muslimah
4. Alamat :
Jln. Cempaka Raya
Kelurahan :
Kel. Duren Sawit Kec. Duren Sawit
Rt
/Rw :
5/2
Nomer
Rumah : -
5.
Awal
kedatangan ke Pasar Tanah Abang?
Awal mula berdagang Baju Muslimah di pasar ini adalah membantu ibunya berjualan ditoko. Pada saat itu ibunya hanya mempunyai 1 kios saja, tetapi beberapa tahun kemudian tokonya sudah berkembang dan memiliki tidak kurang dari 7 buah toko di Pasar Tanah Abang.
Awal mula berdagang Baju Muslimah di pasar ini adalah membantu ibunya berjualan ditoko. Pada saat itu ibunya hanya mempunyai 1 kios saja, tetapi beberapa tahun kemudian tokonya sudah berkembang dan memiliki tidak kurang dari 7 buah toko di Pasar Tanah Abang.
6.
Alasan
usaha?
Selain
karena alasan membantu orang tua, ia pun mempunyai rasa berwirausaha yang kuat.
Semenjak diperkenalkan oleh ibunya tentang berjualan baju, ia pun merasa sangat
ingin membuka usaha sendiri untuk membantu orang tua dan masa depannya kelak.
7.
Peran
dalam kegiatan usaha?
Dulunya
ia dan ibunya hanya sebagai pedagang baju kecil-kecilan, namun saat ini tokonya
sudah berkembang pesat mempunyai pelanggan tetap dari dalam maupun luar negeri.
Dan ia sekarang sudah mempunyai toko sendiri, sekarang ia yang mengatur pesanan
pelanggan dan mengelola keuangan tokonya..
8.
Hubungan
dengan masyarakat satu daerah?
-
-
9.
Bagaimana
kekerabatan/hubungan dengan para pekerja?
Bu
Dewi terkenal ramah tidak Cuma kepada pelanggan/pembeli, tetapi ia juga ramah
kepada para pegawainya dan juga penghuni toko lain disekitarnya.
10.
Apa
rencana usaha ini kedepannya?
Rencananya adalah ingin membuka cabang didaerah lain seperti di Bandung atau kota-kota lain untuk memajukan usahanya.
Rencananya adalah ingin membuka cabang didaerah lain seperti di Bandung atau kota-kota lain untuk memajukan usahanya.
Hari yang cerah. Kita berencana berangkat jam 9 dari pintu tol
Bekasi Timur. Saya, Anggi dan Dani naik Bus Mayasari Bhakti jurusan Tanah
Abang. Saat kita naik, bus sudah ramai karena kita pergi pas hari senin saat
orang-orang melakukan rutinitasnya. Terpaksa kita berebut tempat duduk dengan
penumpang yang lain, sampai-sampai kita mendapat tempat duduk dimana supir
biasanya istirahat, ya, tidak ada busa senderannya pun hanya kaca bus itu..
Kira-kita 1 jam setelah itu kita sudah sampai di Pasar Tanah Abang. Kita
berjalan lewat pintu samping yang sempit, karena dari tempat berhentinya bus
tadi, jalan inilah yang lebih cepat dibanding lewat pintu utama. Setibanya
didalam saya sedikit berdecak kagum, karena memang baru pertamakali saya
kemari. Semula saya tidak percaya apa yang sudah dituliskan tentang Tanah Abang
oleh banyak orang, tetapi setelah melihatnya sendiri saya percaya bahwa memang
Pasar Tanah Abang ini memang berbeda dengan pasar-pasar yang lain. Sungguh
menakjubkan.
Singkat cerita, ditengah jalan kita bertemu dengan sepasang pria
dan wanita sedang duduk didepan tokonya. Belakangan diketahui bahwa meraka
adalah suami istri pemilik 7 buah toko di Pasar ini. Setelah sedikit basa-basi
saya tertarik untuk mewawancarai mereka. Pak Arif dan Ibu Dewi adalah pemilik
toko tersebut, tokonya diberi nama “AIRIN” sesuai nama putrid mereka. Mereka
sudah lebih dari 7 tahun berjualan baju di Tanah Abang ini, mereka mempunyai 13
pegawai yang kesemuanya adalah wanita. Ibu Dewi adalah orang Jakarta asli,
pertama kali ia menginjakkan kaki di Tanah Abang ini hanyalah sekedar membantu
orang tua berjualan yang pada akhirnya setelah Bu Dewi bisa mengurus toko
sendiri, orang tuanya dengan senang hati menyerahkan toko tersebut untuk
dikelola Bu Dewi dan Suami. Di toko tersebut hanya khusus menjual pakaian
muslim bagi wanita, selain dijual dengan eceran, ternyata toko AIRIN sudah
mempunyai pelanggan tetap didalam dan diluar negeri. Dari dalam negeri misalnya, ia biasa mengirim koleksi baju-bajunya ke Balikpapan, Medan, hingga Surabaya. Ia juga setiap sebulan sekali mengekspor pakaianya ke Thailand, Malaysia, dan lain-lain. Memang koleksi baju-baju
ditoko AIRIN memang bagus dan terlihat beda dengan toko lain, harganya pun
bersaing. Pantas saja toko ini mempunyai omzet sebesar 300 juta per bulan. Luar
biasa..
Di akhir wawancara, saya menyempatkan berfoto didepan toko AIRIN. Sepintas
memang terlihat kecil, tapi itu baru satu toko masih ada 6 toko lagi yang
tersebar di pasar ini. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada Pak Arif dan Ibu Dewi yang telah dengan suka rela menyempatkan
waktunya untuk diwawancarai dan atas ilmu dan pengalaman yang telah diberikan
kepada kita bertiga. Terima kasih..
foto detik-detik di Pasar Tanah Abang :
link : http://www.gunadarma.ac.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar